PEKANBARU - Harga bahan olahan karet rakyat (Bokar) baik tingkat petani maupun di beberapa unit pengolahan dan pemasaran bokar (UPPB) di Provinsi Riau, secara umum mengalami kenaikan untuk periode akhir Maret 2022.
"Harga bokar secara umum naik, dan ada yang stagnan. Artinya ada yang harga tidak naik tapi mampu bertahan di harga pekan lalu. Namun, secara umum naik," kata Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Senin (28/3/2022).
Ia menjelaskan bahwa untuk harga bokar ditingkat petani/KUB Kabupaten Kampar sebesar Rp11.700 per kg atau tidak mengalami penurunan dan kenaikan harga dari harga minggu lalu atau harga minggu ini masih sama dengan harga minggu lalu.
Lalu, tingkat petani/KUB Kabupaten Rokan Hulu sebesar Rp10.721 per kg atau mengalami kenaikan harga dari harga minggu lalu sebesar Rp159 per kg, Kabupaten Rokan Hilir sebesar Rp12.000 per kg harga minggu ini atau mengalami kenaikan dari harga minggu lalu sebesar Rp500 per kg.
Sedangkan, untuk tingkat Apkarkusi di Kabupaten Kuansing harga bokar sebesar Rp12.459 per kg harga minggu ini atau mengalami kenaikan harga dari harga minggu lalu sebesar Rp246 per kg.
Lalu, ditingkat UPPB Kabupaten Indragiri Hulu sebesar Rp11.100 per kg atau harga minggu ini masih sama dengan harga minggu lalu.
"Nah, untuk harga bokar ditingkat pabrik atau Gapkindo dengan tingkat kekeringan (KKK) 100% untuk minggu ini sebesar Rp22.100 per kg. Ini memang mengalami penurunan harga dari minggu lalu sebesar Rp200 per kg," jelasnya.
Ia pun tak henti-hentinya mengimbau agar petani Riau memperkuat kelembagaan petani karet untuk bergabung dalam UPPB. "Supaya mutu hasil karet rakyat menjadi bersih dan harga ditingkat petani menjadi meningkat," tukasnya.